Bolaang Mongondow Timur, 12 September 2024 – Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menyelenggarakan Latihan Kader Dasar (LKD) Angkatan I dengan mengusung tema “Mewujudkan Kader Fatayat NU yang Militan Berakhlakul Karimah serta Berdedikasi terhadap Organisasi.” Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kaderisasi perempuan NU di tingkat daerah.
Kegiatan dipimpin oleh Ketua Fatayat NU Boltim, Sahabat Nina Paputungan, dan difasilitatori oleh Sahabat Nurlaila Maksud, S.Pd. Acara resmi dibuka oleh Sahabat Rosdalina, Ketua PW Fatayat NU Sulawesi Utara, serta turut mendampingi Sekretaris PW Fatayat NU Sulut, Sahabat Siska Zakariah.

Selain itu, hadir pula tokoh-tokoh penting daerah, antara lain perwakilan Kementerian Agama Boltim melalui Kasi Bimas Islam, Ketua PCNU Boltim bersama Sekretaris, serta Ketua Muslimat NU Boltim, yang memberikan dukungan penuh.

Adapun peserta LKD Angkatan I berjumlah 50 orang yang berasal dari 6 Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Boltim. Mereka mendapatkan materi mengenai ideologi Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah, kepemimpinan perempuan, manajemen organisasi, dan peran strategis Fatayat dalam pembangunan sosial dan keagamaan.

Dalam sambutannya, Sahabat Rosdalina menegaskan bahwa LKD merupakan pilar penting kaderisasi Fatayat NU. “Fatayat NU adalah ruang strategis bagi perempuan muda NU untuk berkembang, belajar, dan berkontribusi. Melalui LKD ini, saya berharap lahir kader-kader militan yang berakhlakul karimah, memiliki komitmen organisasi, dan siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” tegas Rosdalina.
Ia juga menjelaskan bahwa militansi kader harus dipahami sebagai komitmen, konsistensi, dan daya juang, bukan sikap keras. Lebih lanjut, Rosdalina menekankan peran ganda perempuan NU: menjaga keluarga dengan nilai-nilai Islam sekaligus menjadi penggerak sosial yang memberi solusi atas tantangan masyarakat.
LKD ini mencerminkan model capacity building dalam organisasi perempuan NU yang menekankan tiga aspek utama:
- Internalisasi nilai melalui pembinaan akhlakul karimah.
- Penguatan militansi kader sebagai energi sosial dan ideologis untuk keberlanjutan organisasi.
- Dedikasi organisasi sebagai pilar konsistensi gerakan perempuan NU.
Model kaderisasi ini sejalan dengan teori pengembangan organisasi modern yang menggabungkan transfer nilai ideologis dengan penguatan kapasitas kepemimpinan dan pengelolaan organisasi.

Ketua Fatayat NU Boltim, Sahabat Nina Paputungan, menekankan pentingnya LKD sebagai proses pembinaan terukur. “Kami ingin mencetak kader yang solid, militan, dan berkarakter NU sehingga mampu berkontribusi bagi organisasi, masyarakat, dan pembangunan daerah,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya LKD Angkatan I ini, Fatayat NU Boltim menegaskan komitmennya memperluas kaderisasi dan memperkuat peran perempuan NU di wilayah Bolaang Mongondow Timur, sekaligus memperkokoh kontribusi perempuan NU dalam pembangunan sosial, keagamaan, dan kebangsaan.

No responses yet