Surabaya, 1 Oktober 2023 – Perwakilan Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdhatul Ulama Sulawesi Utara hadir dalam perhelatan istimewa, yaitu Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Fatayat Festival dan Apel Akbar, yang rangkaiannya berlangsung di Surabaya mulai 29 September hingga 1 Oktober 2023.

Dalam acara ini, Wakil Ketua II Trenny W. Manangkalangi, S.Ag., M.SI., dan Sekretaris Siska Zakaria, S.HI., menjadi utusan Pimpinan Wilayah Sulut yang turut serta memperjuangkan peran perempuan dalam pengembangan organisasi khususnya di Sulawesi Utara.


Rakernas ini menjadi platform penting untuk mengkonsolidasikan organisasi Fatayat NU, membahas program kerja, serta merumuskan panduan yang akan menjadi pedoman bagi organisasi dalam menjalankan tugas. Selain itu, acara ini juga memberikan kesempatan berharga untuk mempererat silaturahmi dengan rekan-rekan Fatayat dari seluruh Indonesia.
Menurut Trenny, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pengembangan organisasi, karena peserta bisa duduk bersama membahas program kerja, kendala apa saja yang ditemui di daerah masing-masing, bahkan merumuskan beberapa buku panduan yang nantinya akan menjadi acuan dalam menjalankan roda organisasi milik perempuan muda Nahdhatul Ulama ini. “Kami senang dan bersyukur, dengan kegiatan ini kami bisa di beri kesempatan bertemu langsung dan menjalin silaturahmi dengan sahabat Fatayat se-Indonesia, kami yakin pasti akan membawa keberkahan dan manfaat untuk kita semua.” ujar wanita yang berprofesi sebagai Humas Kanwil Kemenag Sulut ini.
Dalam Rakernas Fatayat NU yang dilaksanakan di Hotel Royal Tulip Darmo Surabaya, dihadiri sekira 275 orang, terdiri dari Jajaran Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, termasuk Pimpinan Cabang.

Sementara itu, dalam kegiatan Fatayat Festival dan Apel Akbar Sabtu, 30/09, sebanyak 8.500 orang kader fatayat hadir berbaur menjadi satu dalam megahnya acara Apel akbar yang turut di hadiri oleh Menteri BUMN H. Erick Tohir, Ketua Umum PP NU KH. Yahya Cholil Staquf, Sekjen H. Saifullah Yusuf, Bendahara Umum H. Mardani Maming, termasuk Rois Aam KH. Miftachul Akhyar.

Ketua Umum PP Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), Margaret Aliyatul Maimunah, dalam sambutannya, menegaskan pentingnya partisipasi perempuan dalam pembangunan di sebuah negara demokrasi.
“Tidak ada demokrasi tanpa partisipasi perempuan,” ujar Margaret. Untuk mencapai tujuan ini dan agar organisasi berjalan dengan baik, Margaret menggarisbawahi perlunya peningkatan kapasitas pengurus organisasi demi jalannya organisasi secara baik dan berkembang.
Hal ini bertujuan untuk mencapai konsolidasi organisasi menuju militansi dan profesionalitas pengurus Fatayat NU.
Margaret juga menilai bahwa militansi kader atau pengurus adalah persoalan yang mendasar. Oleh karena itu, diperlukan penguatan kompetensi yang terus menerus. “Kader dan pengurus Fatayat NU harus memiliki kompetensi sebagai bagian dari sebuah gerakan untuk melakukan perubahan,” terangnya.
Acara yang mengusung tema “Menguat Bersama, Maju Bersama untuk Perempuan Indonesia dan Peradaban Dunia,” juga menjadi ajang konsolidasi nasional pasca-kongres untuk menyatukan paradigma dan strategi gerakan organisasi Fatayat NU yang akan diwujudkan melalui program-program kerja yang di putuskan dalam rapat kerja ini.
Di era kemajuan saat ini hak perempuan semakin diperjuangkan, keikutsertaan aktif Perwakilan Fatayat NU Sulut dalam Rakernas ini menjadi langkah nyata dalam menguatkan peran perempuan dalam organisasi dan memajukan peran dalam membangun perempuan Indonesia khususnya di Sulut.
Dan saat dihubungi melalui ponsel, Ketua PW Fatayat NU Prof. Dr. Rosdalina M.Hum menyatakan dukungan penuh atas seluruh program yang dirumuskan dalam Rakernas ini.
“Alhamdulillah Fatayat NU Sulut bisa mengutus 2 orang yang telah hadir berdiskusi, memberi sumbang saran demi kemajuan Fatayat NU kedepan, semoga lebih banyak lagi terobosan yang akan di ukir oleh perempuan muda NU untuk kemajuan Indonesia kedepan,” tandas Ketua PW.
No responses yet